Wednesday 18 May 2011

Maher Zain - Freedom



"Freedom"

Gathered here with my family
My neighbours and my friends
Standing firm together against oppression holding hands
It doesn't matter where you're from
Or if you're young, old, women or man
We're here for the same reason; we want to take back our land

Oh God thank you..
For giving us the strength to hold on
And now we're here together

Calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call, ooh oh
We're calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall, ooh
We know you're here with us

No more being prisoners in our homes
No more being afraid to talk
Our dream is just to be free, just to be free
Now when we've taking our first step
Towards a life of complete freedom
We can see our dream getting closer and closer, we're almost there

Oh God thank you..
For giving us the strength to hold on
And now we're here together

Calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call, ooh oh
We're calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall, ooh

I can feel the pride in the air
And it makes me strong to see everyone
Standing together holding hands in unity
Shouting out loud demanding their right for freedom
...This is it and we're not backing of
Oh God we know you hear our call

And we're calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call, ooh oh
We're calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall, ooh

We're calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call, ooh oh
We're calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall, ooh
We know you're here with us

Tuesday 10 May 2011

Semanis Madu

Bismillah

Jangan kata-kata semanis madu, tapi perlakuan sepahit racun. Iringilah kemanisan

kata dengan keindahan perlakuan.


Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abu bakar r.a, Umar r.a dan Uthman r.a bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a, isterinya Saidatina Fatimah r.ha. puteri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).


Abu bakar r.a berkata, "Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".


Umar r.a berkata, "Kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


Uthman r.a berkata, "Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


'Ali r.a berkata, "Tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


Fatimah r.ha berkata, "Seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang berpurdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


Rasulullah SAW berkata, "Seorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


Malaikat Jibril AS berkata, "Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


Allah SWT berfirman yang mafhumnya, " SyurgaKu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat syurgaKu itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju syurgaKu adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".


Wallahua’lam.