Sunday 26 June 2011

KEINSAFAN DIRI - FURSAN


DISAAT YANG SEPI INI

KU DUDUK SEORANG DIRI

MEMOHON KEAMPUNAN DARI ILAHI


BAK LAUTAN BERGELOMBANG

SIANG MALAM PAGI JUGA PETANG

MENGHARAP KETENANGAN

DARI TUHAN YANG ESA


BETAPA RIMBUNNYA DOSAKU

SEMUA TERLAKAR DILEMBAH USIAKU

SALAH DAN SILAP DIMASA LALU

KINI KUSESALI


KU TIDAK LAYAK KE SYURGAMU

NAMUN TAK SANGGUP KE NERAKAMU

KU TUNDUK SUJUD MERENDAH DIRI

KEMBALI PADAMU


KU TETAP SETIA

PADAMU OH TUHANKU

AKAN KU PATUHI SEGALA

SURUHANMU

AKAN KU JAUHI

SEGALA LARANGANMU


ITULAH TANDA CINTA

CINTA ILAHI

Saturday 4 June 2011

Menuju Hari Yang Lebih Bermakna

Bismillah.

Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu Rejab. Moga-moga kita semua tergolong dalam golongan hambaNya yang bersyukur. InsyaAllah.

Seperti biasa, matahari terbit di waktu pagi lalu terbenam di senja hari, dan sehari pun berlalu, namun ada pertanyaan baru yang patut untuk kita renungi, "Apa yang kita kerjakan untuk mengisi hari itu?" Telah berapa banyak hari yang berlalu, telah berapa banyak umur telah kita lepasi, namun sedikit diantara kita yang menghitung diri, menjinakkan nafsu dengan muhasabah. Bahkan kebanyakan manusia membiarkan hari-harinya berlalu, sedangkan dia tenggelam di dalam lautan kelalaian dan gelombang penuh angan-angan. Ketika fajar menyingsing, ramai manusia yang menyambut hari mereka dengan niat yang tidak lurus. Setelah seharian dilalui, ketika malam menjelang, mereka kembali menuju tilam empok mereka dengan niat yang tiada berbeza pula. Teringat akan sebuah ungkapan dimana seorang bijak pandai ditanya,

" Dengan niat apakah seseorang bangun dari tempat tidurnya? "

Maka dia pun menjawab, "Jangan kau tanya tentang bangunnya dulu, sehingga diketahui bagaimana dia itu tidur. Barangsiapa yang tidak tahu bagaimana dia tidur, maka tidak tahu bagaimana dia bangun. "

Wahai saudaraku, perhatikan matahari yang terbit dan tenggelam. Sudahkah kau renungkan harimu yang kau lalui? Tanyakan! Apa yang sudah kupersembahkan untuk kebaikan, apakah yang kuperbuat ini untuk menyambut hari-hariku? Amat ramai manusia yang tidak memiliki perhatian terhadap berlalunya waktu, padahal nafasmu wahai anak Adam, adalah sesuatu yang dihitung dan tertulis.

Firman Allah yang mafhumnya,

"Dan Kitab-kitab Amal juga tetap akan dibentangkan, maka engkau akan melihat orang-orang yang berdosa itu, merasa takut akan apa yang tersurat di dalamnya dan mereka akan berkata: Aduhai celakanya kami, mengapa kitab ini demikian keadaannya? Ia tidak meninggalkan yang kecil atau yang besar, melainkan semua dihitungnya dan mereka dapati segala yang mereka kerjakan itu sedia (tertulis di dalamnya) dan (ingatlah) Tuhanmu tidak berlaku zalim kepada seseorang pun."

(Al-Kahfi : 49)

Dan Firman Allah yang mafhumnya,

"Padahal sesungguhnya, ada malaikat-malaikat yang menjaga dan mengawas segala bawaan kamu. (Mereka adalah makhluk) yang mulia (di sisi Allah), lagi ditugaskan menulis (amal-amal kamu). Mereka mengetahui apa yang kamu lakukan. "

(Al-Infitaar : 10 – 12)

Nafas-nafas terhitung, amal-amal tertulis! Andaikan orang-orang yang lalai mahu memikirkan ini semua, tentu mereka akan berhati-hati terhadap diri mereka dan akan manahan diri dari jalan yang menyimpang. Namun amat sedikit manusia yang mendapat taufik, dan amat sedikit di antara mereka yang ingin mengetahui jalan yang lurus.

Pintu kebaikan amatlah banyak tidak terbilang. Apa yang tersebut di atas hanya sebagai peringatan buat diriku dan kalian. Orang yang menjadikan hari-harinya penuh dengan kebahagiaan, kebaikan dan ketaatan, maka dialah orang yang telah mendapatkan taufik.

Wallahua'lam.