Thursday 23 December 2010

Belum kita lupakan


Album :
Munsyid : NowSeeHeart
http://liriknasyid.com


Luka yang lama belum kita lupakan,
Hangat terasa bahang yang menyakitkan,
Harapan dan keyakinanmu membutakan segalanya,
Hanyut dalam genggaman memusnahkan kita,

Segala yang berlaku bukanlah niatku,
Maafkan diriku keterlanjuran lalu,

Masih belum lewat untuk kita bertaubat,
Menilai dosa walau diri terhina,
Redha dan keampunanNya mengatasi segalanya,
Sinar dalam gelita harapan terbina,

Segala yang berlaku bukanlah niatku,
Maafkan diriku keterlanjuran lalu,

Segala yang berlaku bukanlah niatku,
Maafkan diriku keterlanjuran lalu,

(falah yg upload video ni,saje share..^^)

semoga bermanfaat buat semua..hayati liriknya,dan sama-sama kita fikirkn utk diaplikasikn dalam hidup..insyaAllah..=)

Friday 17 December 2010

Bangunlah dari tidurmu


Assalamualaikum..

Kisah ini sangat menarik utk diceritakan, terutamanya ketika dalam tazkirah2 ringkas. perumpamaan yg baik dan dapat diterima akal akan lebih diingati dan dimanfaatkan oleh para pendengar.wAllahua'lam...

Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.Si guru berkata, "Saya punya permainan...Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. 

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka berserulah "Pemadam!"Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Si guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". 

Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Si guru tersenyum kepada murid-muridnya."Anak-anak, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. 

Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya."" Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian 
terbiasa dengan hal itu. 

Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend,materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain-lain." Semuanya sudah terbalik. 

Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya. Faham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Faham cikgu..."

"Baik permainan kedua..." begitu guru melanjutkan. "Cikgu ada Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah tanpa memijak karpet?"Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain. 

Akhirnya si Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar." Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. 

Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat."" Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan...""Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda.""Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."

"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita.."Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya mereka "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi..apa lagi yg tercengang2 tu?? ayuh kita kejutkan umat Islam lain yg masih tertidur!!!


Thursday 16 December 2010

Sesegar Salju Sakura

" Tidakkah engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya. Dan Allah pula menurunkan hujan batu(salji) dari langit, dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Ia menimpakan hujan batu(salji) itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan. An-Nur,24:43



Jika tidakku perhati hikmahnya dengan mata hati, 
Jika tidakku zuhud dalam pencarian cintaku, 
Jika tidakku teguh mengukir senyum buat pengubat kerunsingan, 
Jika tidakku seikhlas jiwa semurni sanubari memohon keampunan-Nya, 
Jika tidakku titiskan air mata keinsafan, 
Jika tidakku renung dan resapkan keyakinanku pada-Nya, 
Jika tidakku pasrah dengan ketentuan-Nya, 
Mana mungkin ku dambakan kasih-Nya dalam iman…? 
Bagaimana pula bolehku harap redha dari-Nya…?



~Insan yang mendambakan redhaMU Ya Allah~

Kisah CAWAN

Kisah ini merupakan satu teladan kepada kita semua tentang kenapa selama ini kita sering ditimpa dugaan yang adakalanya sukar untuk kita tanggung dan terlalu menyakitkan.

 

      Sepasang datuk dan nenek pergi belanja di sebuah kedai cenderamata untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada cawan yang cantik. "Lihat cawan itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau betul, inilah cangkir tercantik yang pe nah aku lihat," ujar si datuk. Pada ketika mereka mendekati cawan itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara,

      "Terima kasih untuk perhatian anda, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cawan yang dikagumi, aku hanyalah selonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pening. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata, 'Belum !' Lalu ia mulai menyodok dan meninju aku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam api. Panas! Panas ! Teriakku dengan kuat. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.Tapi orang ini berkata, 'Belum !' Akhirnya ia mengangkat aku dari api itu dan membiarkan aku sampai sejuk. Aku fikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. 

     Setelah sejuk aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata, ' Belum !' Lalu ia memberikan aku kepada seorang lelaki dan ia memasukkan aku sekali lagi ke api yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya.Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan sejuk. Setelah benar-benar sejuk seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku.Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, kerana di hadapanku berdiri sebuah cawan yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku." Datuk dan nenek itu terdiam membisu. Lalu diceritakan kisah itu kepada cucunya.

Pengajaran:

Seperti inilah kehidupan membentuk kita. Dalam perjalanan hidup akan banyak kita temui keadaan yang tidak menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara untuk mengubah kita supaya menjadi 'cantik'.
"Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.  2:286
            
Jangan lupa bahawa cobaan yang kita alami tidak akan melebihi kekuatan kita. Ertinya tidak ada alasan untuk tergoda dan jatuh dalam dosa apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, kerana Tuhan sedang membentuk anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk anda untuk kehidupan yang lebih baik dan bermakna di hari kemudian dan hari pembalasan(akhirat).

WAllahu a'lam,perkongsian dari sahabat,moga bermanfaat buat semua..

Sunday 21 November 2010

Maher Zain - Awaken (IPIJ`s WG 2010 theme)




We were given so many prizes
We changed the desert into oasis
We built buildings in different lenght and sizes
And we felt so very statiesfied

We bought and bought
we couldn't stop buying
We gave charity to the poor cause we couldn't stand their crying
We thaught we paid our dues but in fact
To ourselves we're just lying

Oh...I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves

I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves

We were told what to buy and we'd bought
We went to London, Paris and Costa del Sol
We made show we were seen in the most exclusive shops
Yes we felt so very statisfied

We felt our money gave us infinit power
We forgot to teach our children about history and honor
We didn't have anytime to lose...when we were(were)
So busy feeling so statisfied


I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves (2x)


We became the visuals without a soul
despite the heat
Our homes felt so empty and cold

To fill the emptiness we bought and bought
Maybe all the fancy cars and bling will make us statisfied

My dear brother and sister it's time to change inside
Open your eyes...Don't throw away what's right aside
Before the day comes when there's nowhere to run and hide
Now ask yourself...cause Allah's watching you

Is he statisfied?...Is Allah satisfied?(3x)

Oh...I'm walking with my head lowered in shame from my place
I'm walking with my head lowered from my race
Yes it's easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves(2x)

Kaktus Persahabatan


  Kutinggalkan kaktus ini khusus untukmu
Dengan pesanan: ia mudah hidup
Biarpun berhari-hari kau biarkan tuntas
Ia tetap akan besar dan bercambah
Kerana ia belajar bernafas dari gersang tanah
Asalkan setiap kali kau melintasi lemparkan senyumanmu disini
Tahulah aku, kau sayang padanya
Kuhadiahkan kaktus yang masih kecil ini kepadamu
Peliharalah dengan kemanjaan dan perhatian
Berilah ia pasu baru bila waktu
Ia akan remaja dan dewasa
Tajam durinya lambang kemurnian hatimu
Sahabat
Jika kaktus itu aku
Sudikah kau tersenyum dan tukarkan pasu
Sedangkan kau tahu durinya akan melukakan jarimu
Lalu tidak lagi kurasakan sentuhan
Yang tinggal mungkinlah perhatian
Yang menjadi baja menyuburkan ingatan

Petikan syair Saidina Ali bin Abi Talib

“Saudaramu yang sebenar ialah orang yang berada besertamu dan orang itu mengorbankan dirinya sendiri dalam bahagia, semata-mata untuk manfaat dirimu. Itulah sahabatmu, apabila kamu dalam keadaan bimbang, ia sentiasa menyatakan secara terus-terang kepadamu, serta rela mencurahkan tenaga dan kekuatannya semata-mata untuk berkumpul denganmu.” 

Thursday 18 November 2010

Dunia Batu Kaca

Dunia Batu Kaca
Album : G.E.N.E.R.A.T.I.O.N.S
Munsyid : Mirwana

Selamat datang adik
Ini kota sesak
Dunia Batu Kaca
Bisa sesat dan keliru

Jalan ini sibuk
Siapapun takkan berhenti
Mobil silih berganti
Sekalipun kau melintasi
Ada asap hitam memedih

Kota ini panas
Hidup tanpa daunan dan pohonan
Namun bersabarlah dan bersyukurlah
Tingkatkan taqwa
Imanmu kan terduga
Dalam mencari keredhaan Allah

Selamat datang adik
Ke Dunia Batu Kaca
Bisa sesat dan keliru
Kerna neonnya terpadam

Di kota ini berjuanglah
Seteguh kasih ibu
Kitab pemberian ayah
Berilmulah semulia ke arahnya

Jaga dirimu adik
Berilmu dengan mulia
Mengutip mutiara
Di Dunia Batu Kaca
Bekalan untuk ke sana



Wednesday 17 November 2010

خير الأمور أوسطها


خير الأمور أوسطها  "sebaik2 perkara adalah bersederhana dengannya." 

Maksud hadith rasulullah saw :

"Wahai Rasulullah! Tunjukkanlah kepadaku satu amalan sekiranya aku kerjakannya,aku akan dicintai Allah dan juga dicintai manusia? Maka baginda Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: Sederhanakanlah kamu akan dunia,pasti Allah akan mencintai kamu dan sederhanakanlah juga kamu akan apa yang ada pada manusia,nescaya manusia akan mencintai kamu."

Dimulakan dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi yang Maha Mengasihani hamba-hambaNya.

Syukur,segala pujian bagi Allah kerana Dia telah mengurniakan kita peluang untuk terus berada di bawah langitNya pada hari ini yang mana menunjukkan bukti,betapa sayangnya Allah pada kita.Sayangnya Allah pada kita,dengan Dia masih letakkan nikmat iman,juga nikmat islam pada diri kita,dua nikmat terbesar yang wajib kita syukuri.Sedarkah kita bahawa di seluruh dunia ini,wujudnya kelompok yang Allah campakkan iman di hatinya,namun tiada islam di dalam kehidupannya.Dan ada juga yang Allah campakkan islam pada kehidupannya,namun,sayang,tiada iman di hatinya.

Kukuhnya kasih sayang Allah itu,dengan Dia kurniakan kita peluang untuk bernafas,agar kita dapat bermuhasabah,bertaubat padaNya atas dosa-dosa yang kita lakukan dengan sengaja mahupun tidak.Sememangnya kita sebagai seorang hamba Allah yang hatinya sentiasa berbolak balik,tidak akan terlepas dari melakukan dosa.Walau sebesar bumi sekalipun dosa kita,dengan rahmat kasih sayangNya,dan dengan sebenar-benar taubat,moga setiap dosa kita di ampunkn oleh Allah.

Intro saja dah dua perenggan,belum lagi masuk topik yang dah difikirkan untuk dikarang untuk post kali ini.Sepertimana yang tercatat pada tajuk post ini,iaitu `bersederhana dalam kehidupan`,saya cuba olah serba sedikit sebagai perkongsian buat semua.Untuk mudahkan lagi sahabat-sahabat supaya cepat faham,saya sertakan sekali definisi perkataan sederhana itu pada pandangan penyusun kamus dewan.Sederhana lebih dikenali sebagai tidak lebih dan tidak kurang,biasa,pertengahan,dan sedang.Jadi saya cuba simpulkn dari takrifan ini bahawa sederhana itu ialah satu tahap pertengahan dan terpilih atau seimbang antara dua yang berlawanan.Sebagai contoh mudahnya,langkah berjimat cermat dalam perbelanjaan seharian,berbanding sifat boros dan kedekut.Maka berjimat cermat itu adalah sederhana.

Mari kita kaji perkataan `bersederhana` ini dalam skop pandangan dan pendapat yang lebih meluas lagi,iaitu kesederhanaan dalam agama islam itu sendiri,satu agama yang mana kita tahu sangat mementingkan keseimbangan di antara tuntutan duniawi dan  tuntutan ukhrawi.Sebagaimana firman Allah pada surah al Furqan,ayat 67 yang membawa maksud,
`(Dan mereka yang diredhai Allah adalah) mereka yang apabila membelanjakan hartanya,tidak melampaui batas,dan tidak pula bakhil kedekut dan sebaliknya mereka adalah betul sederhana di antara kedua-dua cara(boros dan kedekut)`

Islam sangat menganjurkan umatnya agar mengimbangi di antara kedua-dua tuntutan tersebut dalam masa melakukan sebarang perkara.Tidak kira sama ada pada urusan kehidupan seharian kita,pada urusan ibadah kita,pastinya kedua-dua tuntutan duniawi dan ukhrawi adalah saling berkait rapat dan memerlukan kesimbangan.Kita tidak perlu risau,kerana Islam itu sendiri telah dilengkapi dengan garis panduan ciri keseimbangan atau kesederhanaan itu supaya seseorang muslim itu tidak menyimpang dari landasan Islam yang sebenarnya.Cuba sahabat-sahabat baca dengan mata hati,renungkan dengan fikiran yang positif,hadith rasulullah s.a.w yang saya berikan pada awal-awal post ini tadi.
Cinta Allah itu adalah dari aspek ukhrawi,manakala cinta manusia itu adalah dari aspek duniawi.

Baginda Rasulullah s.a.w telah memberikan bimbingan dan panduan kepada umatnya agar bersederhana dalam kehidupan dunia dan juga bersederhana dengan apa yang ada pada manusia yang mana inilah dua ciri utama yang mendasari konsep kesederhanaan dalam islam itu.Sedikit huraian berkenaan bersederhana dalam kehidupan dunia. Meletakkan Allah dan RasulNya di tempat teratas melebihi kenikmatan dunia yang hanya sementara.Keredhaan Allah lah yang menjadi matlamat utama yang dikejar oleh setiap individu bergelar muslim.


`Dunia itu adalah ladang akhirat`,salah satu ungkapan yang sering kita dengari apabila membicarakan sesuatu yang berkaitan bersederhana dalam kehidupan ini.Ungkapan ini membawa tafsiran yang meluas,yang mana pada saya,menunjukkan bahawa akhirat itu adalah matlamat sebenar,namun untuk mencapainya,perlunya ada `alat` untuk menhubungkannya,iaitu `dunia`.Tetapi apa yang berlaku pada zaman sekarang telah berlawanan sama sekali,manusia sibuk mengejar dunia,sehingga lupa akan peranan sebenar dunia itu sebagai `ladang` untuk bercucuk tanam,dan hasilnya akan dituai di akhirat kelak.

Maksud hadith rasulullah s.a.w:
`Aku tinggalkan kepadamu dua perkara jika kamu berpegang teguh kepada kedua-duanya,kamu tidak akan sesat buat selama-lamanya iaitu Kitab Allah dan Sunnah RasulNya.`-Riwayat Malik

Begitu lah,sedikit sebanyak perkongsian,yang mungkin terdapat padanya salah atau kesilapan,bolehlah ditegur untuk diperbaiki.Seorang sahabat saya sering mengingatkan saya,kita tidak perlu takut untuk menegur kesalahan orang lain,dan kita juga tidak perlu takut untuk menerima teguran orang pada kita.Barulah wujud keseimbangan di antara kedua-duanya. Moga perkongsian ini menjadi peringatan buat diri,buat sahabat-sahabat semua juga ,dan sebaik-baiknya, disebar-sebarkan,agar adanya manfaat padanya.Ilmu yang dikongsikan tidak akan penah berkurang,malah akan bertambah lagi dengan izin Allah.

Tuesday 16 November 2010

Healing

Healing 


It’s so hard to explain 
What I’m feeling
But I guess it’s ok
Cause I’ll keep believing
There’s something deep inside
Something that’s calling
It’s calling you and I
It’s taking us up high

CHORUS:
Healing, a simple act of kindness brings such meaning
A smile can change a life let’s start believing
And feeling, let’s start healing
Heal and you will be healed
Break every border
Give and you will receive
It’s Nature’s order
There is a hidden force
Pulling us closer
It’s pulling you and I
It’s pulling us up high
Healing, a simple act of kindness brings such meaning
A Smile can change a life let’s start believing
And feeling, let’s start healing
Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts
An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides
Seek only to give and you’ll receive
So, heal and you will be healed

OUTRO (x2):
قلب بين يدي قلب و بيد الله كل قلب
عين ترعى عينا، وعين الله ترعى
كلمة طيبة صدقة
تبسمك لأخيك صدقه
كل معروف صدقة
اللهم اشف شفاءً لا يغادر سقماً

Song Name: “Healing”
Written and Produced: Sami Yusuf
Lyrics co-written: Dr. Walid Fataihi
Mixed and Mastered at Andante Studios

Wednesday 10 November 2010

Sanggupkah Anda Mengahwini Diri Anda Sendiri??


Menarik soalannya kan ?

Sebelum itu kita sama-sama
..tarik nafas…. lepas ….
….. tarik ……………. lepas …………..
………  tarik……….1..2..3..4. .5..6..7…8… .lepas..( ALLAHUAKBAR)… ..

Bismillahirrahmanir rahim,
Alhamdulillahi rabbil `alamiin…

Fikir.. fikirkan segala kelakuan dan tabiat anda dan kemudian bertanya kepada diri sendiri soalan yang penting ini.

-          Jika saya berjumpa seseorang (iaitu diri saya sendiri) yang mempunyai perwatakan,kelakuan dan sikap seperti yang saya miliki itu, adakah saya sanggup mengahwininya? 

Renungkan dan fikirkan kelakuan yang anda miliki ketika saat ini; dan bukannya kelakuan atau karakter yang ingin anda miliki pada masa hadapan. Anda perlu menilai sikap dan tabiat yang anda miliki hari ini, sekarang juga!

Mulakan berfikir.. berfikir… dan berfikir…..

-          Adakah saya sanggup mengahwini diri saya sendiri? -
Tidak ?! Mungkin ?! 50-50 ?! Tentu sekali ?! Mestilah ?! Entahlah ?!.....

-          Mahukah saya menjadi kawan saya? Bolehkah saya mempercayai diri saya sendiri? Dapatkah saya mencintai diri saya sendiri? Adakah saya akan mengarah diri sendiri? Adakah saya suka pelajar seperti saya? Ataupun; Mahukah saya mempunyai anak seperti saya sendiri?

-          Sanggupkah saya mengambil diri saya sebagai seorang teman?Adakah saya akan mempercayai orang seperti saya? Bolehkah saya menyayangi orang seperti saya? Bolehkah saya bekerja dengan orang seperti saya? .....hmmm…..

Apa yang boleh kita simpulkan daripada jawapan-jawapan ini adalah kita sebenarnya hanyalah insan biasa yang mempunyai banyak kelemahan dan kita tentu akan menjadi lebih baik jika kita melakukan perubahan positif walaupun sedikit pada tabiat dan tingkah laku kita.Revolusi pemikiran.Transform asi perwatakan.Realisas i impian…

Allah al- Kholiq, telah memberitahu bahawa kita perlu bertanggungjawab ke atas segala tindak tanduk kita.

"Bagi sesiapa yang mahu di antara kamu, hendak maju ke depan ataupun  mundur ke belakang- tiap-tiap diri manusia tergadai (terikat) disebabkan oleh usahanya." [al- Mudaththir : 37-38]

Subhanallah. Kita semua akan ditanya oelh Allah tentang segala perbuatan kita dan yang paling penting lagi, kita akan dipertanggungjawabk an di atas af'al tersebut.

Ada sebuah kisah yang sering kita dengar dan baca:

Babak 1:
Suatu malam,Ahmad sedang berjalan di sebuah lorong yang baru baginya dan terdapat sebuah lubang yang dalam di tengah-tengah lorong tersebut.Ahmad terjatuh ke dalamnya. Dia mengambil masa yang lama untuk keluar dari dalam lubang itu. Tetapi apa yang berlaku bukanlah salahnya.

Babak 2:
Keesokannya, Ahmad melalui lorong yang sama sekali lagi. Dia hampir ke lubang itu. Tiba-tiba telefonnya berdering. Dia melihat handsetnya walaupun hanya sebuah miscall.Dan sekali lagi dia terjatuh ke dalam lubang yang sama buat kali kedua. Dan seperti sebelumnya, dia mengambil masa yang agak lama untuk keluar dari dalam lubang tersebut. Apa yang terjadi adalah salahnya kerana tidak mengambil iktibar peristiwa semalam.

Babak 3:
Malam berikutnya Ahmad berjalan di lorong itu lagi. Kali ini, dia mematikan telefon bimbitnya. Apabila ternampak lubang tersebut, dia berjalan menjauhinya. Ahmad terlalu gembira dan menoleh ke belakang,ke arah lubang tersebut dengan senyuman yang lebar. Tanpa disangka-sangka dia terjatuh lagi kerana terpijak kulit pisang. Apa yang terjadi adalah kerana kecuaiannya.

Babak 4:
Sebagai penduduk baru di tempat tersebut, Ahmad berjalan melalui jalan yang sama lagi.
Dia kini lebih bersiap sedia, dengan membawa lampu picit dan mematikan telefon bimbit.
Ahmad menyusuri lorong tersebut dengan penuh berhati-hati. Akhirnya Ahmad sampai ke destinasi dengan selamat.

Babak 5:
Setelah bertegur sapa dengan jiran dan rakan sekerja, Ahmad mendapat tahu akan laluan dan lorong lain yang walaupun jauh sedikit tetapi lebih selamat. Meskipun begitu, dia membuat tinjauan awal di siang hari. Pada malam harinya,dia terus menggunakan lorong baru tersebut.

Walaupun kisah ini ringkas dan sederhana,ianya memberi maksud yang mendalam tentang perubahan yang perlu kita lakukan…

Berapa kali harus kita jatuh ke dalam lubang yang sama? Tidakkah kita akan dianggap dungu, tidak serik,bebal atau bodoh jika kita jatuh ke dalam lubang yang sama berulang kali? Di babak manakah anda berada sekarang? Dan apakah yang harus anda lakukan supaya anda boleh sampai ke destinasi dengan selamat? Kenapa masih lagi terjatuh ke dalam lubang itu walaupun anda sedar tentang kewujudan tersebut?Kenapakah begitu sukar bagi anda untuk mengelakkan diri daripada terjatuh ataupun menggunakan lorong yang lain?

Jadi, sahabat-sahabat sekalian, konklusinya ialah kita perlu membuat keputusan yang cepat dan rasional serta membuat perubahan yang positif. Lakukanlah perubahan demi Allah s.w.t.

Allah telah berjanji..

"(Balasan) yang demikian itu, ialah kerana sesungguhnya Allah tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dikurniakanNya kepada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Maha mendengar, lagi Maha Mengetahui." [ al-Anfal : 53]

 "Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya." [an-Nur : 31]

Apakah perkara lain dalam kehidupan ini yang lebih baik daripada janji-janji- Nya?


-perkongsian dari sahabat 51gen kisas